indoor plants. Tanaman bukan lagi sekadar penghias taman, melainkan bagian dari gaya hidup yang mampu meningkatkan kualitas hidup, baik secara fisik, mental, maupun emosional.

Baca juga : petualangan ekstream gunung raung
Baca juga : inovasi pangan global genomik pertanian genetik
Baca juga : Nicolas Maduro Moros berani melawan amerika
Baca juga : konflik perang venezuela amerika semakin mendekat
Baca juga : life style deddy corbuzier yang penuh pengaruh
Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang mencari cara untuk menghadirkan ketenangan dan keseimbangan dalam ruang hidup mereka. Salah satu tren yang semakin populer adalah menghadirkan tanaman dalam ruangan atau yang dikenal dengan istilah indoor plants.
Menurut laporan Global Indoor Plants Market (2024), permintaan tanaman hias dalam ruangan terus meningkat setiap tahun, terutama di perkotaan padat penduduk. Fenomena ini mencerminkan kebutuhan manusia modern untuk tetap terhubung dengan alam meski ruang terbatas.
Apa Itu Indoor Plants?

Indoor plants adalah tanaman yang ditanam dan dirawat di dalam ruangan—baik di rumah, kantor, maupun ruang publik—dengan tujuan dekoratif sekaligus fungsional. Tidak semua tanaman bisa menjadi indoor plants; biasanya hanya jenis yang mampu bertahan dengan cahaya rendah, sirkulasi udara terbatas, dan perawatan yang relatif sederhana.
Fakta: Menurut penelitian NASA tahun 1989 yang terkenal dengan nama NASA Clean Air Study, beberapa tanaman hias terbukti dapat menyerap polutan berbahaya di udara, seperti benzena, formaldehida, dan trikloroetilena. Hal ini menjadikan indoor plants lebih dari sekadar elemen estetika—mereka adalah “pembersih alami” yang bekerja tanpa henti.
Sejarah & Tren Indoor Plants

http://www.leclosmargot.com
Tradisi memelihara tanaman di dalam ruangan bukanlah hal baru. Catatan sejarah menunjukkan bahwa:
- Mesir Kuno (sekitar 2000 SM): bangsawan memelihara tanaman teratai dan papirus di dalam ruangan sebagai simbol status.
- Tiongkok Kuno: seni penataan bonsai sudah dikenal lebih dari 2000 tahun lalu, melambangkan harmoni antara manusia dan alam.
- Eropa Abad ke-17: tanaman tropis dibawa dari koloni dan mulai ditanam di dalam rumah bangsawan.
- Abad ke-20: muncul “houseplant boom” di Amerika dan Eropa, seiring perkembangan psikologi lingkungan yang menekankan pentingnya ruang hijau.
Kini, tren indoor plants kembali meningkat terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z. Platform seperti Instagram dan Pinterest penuh dengan inspirasi desain ruangan hijau. Bahkan, istilah “plant parent” (orang tua tanaman) menjadi populer, menandakan ikatan emosional antara manusia dan tanaman.
Manfaat Indoor Plants bagi Kehidupan Modern
1. Manfaat Fisik
- Peningkatan kualitas udara: Penelitian American Society for Horticultural Science (2019) menunjukkan bahwa tanaman tertentu bisa menurunkan kadar CO₂ dalam ruangan hingga 25%.
- Melembapkan udara: tanaman secara alami melepaskan uap air melalui proses transpirasi, membantu mengurangi kulit kering dan iritasi saluran pernapasan.
- Mengurangi polusi udara dalam ruangan: Peace lily dan Sansevieria efektif menyerap racun dari perabotan rumah tangga modern.
2. Manfaat Psikologis
- Mengurangi stres: Studi University of Hyogo, Jepang (2019) menemukan bahwa hanya dengan menatap tanaman selama 3 menit, tekanan darah dan denyut jantung bisa menurun.
- Meningkatkan fokus dan produktivitas: penelitian di University of Exeter (2014) menunjukkan bahwa kantor dengan tanaman meningkatkan produktivitas karyawan hingga 15%.
- Efek terapi (horticultural therapy): berkebun dan merawat tanaman terbukti membantu pasien dengan depresi ringan.
3. Manfaat Sosial & Lifestyle
- Membuat ruangan lebih estetis dan nyaman.
- Menjadi bagian dari hobi produktif yang bisa menumbuhkan komunitas pecinta tanaman.
- Menghadirkan identitas gaya hidup ramah lingkungan (eco-lifestyle).
Jenis Tanaman Indoor Populer & Fakta Perawatannya
:max_bytes(150000):strip_icc()/easy-houseplants-7c8bb68768a64a7a8e2ff2a434fe0db8.jpg)
- Sansevieria (Lidah Mertua)
- Fakta: Mampu menghasilkan oksigen di malam hari.
- Perawatan: sangat tahan kekeringan, cocok untuk pemula.
- Monstera deliciosa
- Fakta: Dikenal sebagai “the Instagram plant” karena bentuk daunnya ikonik.
- Perawatan: butuh cahaya tidak langsung, tanah lembap tapi tidak tergenang.
- Peace Lily (Spathiphyllum)
- Fakta: NASA menyebut tanaman ini sebagai salah satu penyerap polusi terbaik.
- Perawatan: suka kelembapan tinggi, cocok diletakkan di kamar mandi terang.
- ZZ Plant (Zamioculcas zamiifolia)
- Fakta: Dijuluki “tanaman besi” karena sangat tahan terhadap minim cahaya.
- Perawatan: cukup disiram 1–2 minggu sekali.
- Pothos (Epipremnum aureum / Sirih gading)
- Fakta: Dapat tumbuh menjalar hingga 10 meter di alam liar.
- Perawatan: tumbuh cepat, cocok digantung atau dijadikan tanaman rambat.
- Philodendron
- Fakta: Ada lebih dari 400 spesies, banyak yang cocok untuk indoor.
- Perawatan: suka cahaya terang tidak langsung, butuh pupuk sebulan sekali.
- Succulents & Cacti
- Fakta: Menyimpan air di batang/daun, sehingga bisa bertahan lama tanpa disiram.
- Perawatan: letakkan di area dengan cahaya terang, siram sangat jarang.
Teknik Perawatan Indoor Plants (Berbasis Fakta)
- Cahaya: 80% tanaman indoor tidak membutuhkan cahaya langsung, tetapi tetap perlu akses sinar tidak langsung. Lampu grow light bisa digunakan untuk ruangan minim cahaya.
- Penyiraman: Kesalahan umum adalah overwatering. Fakta: Akar lebih cepat busuk karena terlalu banyak air dibanding kekurangan air.
- Drainase: Pot wajib berlubang agar air bisa keluar. Tanah yang tergenang menjadi sarang jamur.
- Pupuk: Sebagian besar indoor plants butuh pupuk cair NPK rendah setiap 4–6 minggu.
- Kelembapan: Tanaman tropis (seperti monstera dan calathea) butuh kelembapan >60%. Bisa dibantu dengan humidifier.
Indoor Plants & Gaya Hidup Modern

Indoor plants tidak hanya sekadar dekorasi, melainkan bagian dari lifestyle:
- Interior design: gaya Scandinavian dan Japandi hampir selalu memasukkan elemen tanaman hijau.
- Mindfulness: merawat tanaman mendorong manusia untuk lebih sabar, tenang, dan menghargai proses.
- Produktivitas kerja: ruang kerja hijau terbukti meningkatkan kreativitas hingga 15% menurut Journal of Experimental Psychology (2014).
- Ekonomi kreatif: bisnis tanaman hias, workshop terrarium, hingga kursus urban farming makin digemari.
Fakta Unik Indoor Plants
- Snake plant menghasilkan oksigen bahkan di malam hari (jarang dimiliki tanaman lain).
- Peace lily bisa mendeteksi kualitas udara: jika udara kotor, daunnya cepat layu.
- Aloe vera berubah warna ketika terlalu banyak terkena sinar matahari.
- Pothos dianggap membawa keberuntungan dalam tradisi Feng Shui.
- Penelitian menunjukkan bahwa ruangan dengan tanaman bisa menurunkan tingkat sakit kepala hingga 23%.
Tantangan & Solusi
- Keterbatasan cahaya: solusi → gunakan grow light LED.
- Hama indoor: kutu putih dan tungau, bisa diatasi dengan sabun insektisida organik.
- Overwatering: gunakan soil moisture meter untuk cek kelembapan tanah.
- Ruangan kecil: manfaatkan vertical garden atau hanging plants.