Provinsi Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatra. Selain terkenal dengan kain tapis dan tari Sigeh Penguten, daerah ini juga memiliki rumah adat yang khas dan sarat makna budaya. Rumah adat masyarakat Lampung dikenal dengan nama Nuwo Sesat, atau kadang disebut juga Sesat Agung. Nuwo Sesat tidak sekadar bangunan fisik, melainkan simbol persatuan, musyawarah, dan identitas masyarakat Lampung yang diwariskan secara turun-temurun. Artikel ini akan menguraikan sejarah, bentuk arsitektur, fungsi, bagian-bagian rumah, hingga fakta-fakta menarik yang menyertainya.

Kenali Karakteristik Rumah Adat Lampung yang Penuh Sejarah!

http://www.leclosmargot.com

Sejarah dan Makna Nama
Kata Nuwo dalam bahasa Lampung berarti rumah, sedangkan Sesat berarti balai atau tempat pertemuan. Jadi, Nuwo Sesat berarti rumah adat yang berfungsi sebagai balai musyawarah masyarakat. Rumah ini biasanya didirikan di pusat kampung atau dekat balai adat. Fungsi utamanya bukan untuk tempat tinggal, melainkan sebagai lokasi musyawarah adat, rapat masyarakat, dan pertemuan penting yang melibatkan tetua adat, penyimbang (kepala adat), serta masyarakat umum.
Keberadaan Nuwo Sesat mencerminkan nilai-nilai utama masyarakat Lampung, yakni musyawarah untuk mufakat, kebersamaan, serta penghormatan terhadap pemimpin adat. Karena itu, rumah adat ini dijuluki pula Balai Agung.
Rumah adat Lampung berbentuk rumah panggung, sebuah bentuk arsitektur tradisional Nusantara yang juga ditemui di berbagai daerah.
Panggung tinggi: Lantai rumah berada sekitar 1,5 hingga 2 meter di atas permukaan tanah. Hal ini berfungsi untuk menghindari serangan binatang buas, menjaga sirkulasi udara, dan mengurangi risiko banjir.
Tangga depan: Akses ke rumah menggunakan tangga yang biasanya berjumlah ganjil. Dalam kepercayaan masyarakat, angka ganjil melambangkan keberuntungan dan keseimbangan hidup.
Bahan bangunan alami: Rangka rumah terbuat dari kayu (seperti kayu merbau atau kayu tembesu), dinding dari papan kayu atau bambu, sedangkan atap menggunakan ijuk, rumbia, atau kini diganti seng maupun genteng.
Ornamen khas: Dinding dan tiang rumah dihiasi ukiran tradisional Lampung dengan motif flora (tumbuhan), fauna, dan pola kain tapis. Ukiran ini berfungsi bukan hanya sebagai hiasan, tetapi juga simbol doa agar penghuni masyarakat mendapat berkah dan perlindungan.
Rumah adat Lampung memiliki bagian-bagian tertentu dengan fungsi khusus: Pusiban
Ruangan utama tempat para tetua adat bermusyawarah. Pusiban biasanya luas dan dapat menampung banyak orang.
Tetabuhan
Beranda rumah yang digunakan untuk menerima tamu sebelum masuk ke ruangan utama.
Gajah Merem
Ruangan untuk tamu beristirahat atau bermalam. Nama “Gajah Merem” melambangkan kekuatan dan ketenangan.
Anjungan
Tempat anak-anak muda berkumpul, belajar, dan bersosialisasi. Anjungan juga digunakan untuk mendidik generasi muda agar memahami adat dan tradisi.
Ijan Gelung
Bagian dapur atau ruang belakang rumah yang digunakan untuk kegiatan memasak.
Keseimbangan fungsi setiap ruang menunjukkan bahwa Nuwo Sesat tidak hanya untuk formalitas, tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan sosialisasi masyarakat adat.
Jenis Rumah Adat di Lampung : Selain Nuwo Sesat, masyarakat Lampung mengenal beberapa jenis rumah adat lain Nuwo Balak: Rumah besar yang ditempati oleh penyimbang (kepala adat). Fungsinya lebih ke hunian pribadi pemimpin adat.
Nuwo Lunik: Rumah berukuran kecil yang ditempati keluarga biasa.
Nuwo Nengah: Rumah berukuran sedang, ditempati oleh keluarga menengah.
Ketiga jenis rumah ini memperlihatkan stratifikasi sosial dalam masyarakat Lampung. Namun, meski berbeda ukuran, semuanya tetap berbentuk rumah panggung dengan ciri khas ukiran tradisional.
Rumah adat Lampung bukan hanya bangunan, melainkan representasi filosofi hidup masyarakat.
Musyawarah dan kebersamaan → Nuwo Sesat difungsikan sebagai tempat pengambilan keputusan bersama. Hal ini mencerminkan nilai demokrasi yang telah ada jauh sebelum era modern.
Kearifan lingkungan → Bentuk rumah panggung menandakan adaptasi masyarakat terhadap kondisi alam Lampung yang tropis, rawan banjir, dan banyak binatang buas.
Spiritualitas → Ornamen ukiran bermakna doa dan harapan akan keselamatan, kesejahteraan, serta keberkahan.
Rumah adat Lampung masih lestari di beberapa daerah pedalaman, misalnya di Kabupaten Lampung Barat, Lampung Timur, dan Tulang Bawang.
Museum Negeri Lampung “Ruwa Jurai” di Bandar Lampung memiliki bangunan replika Nuwo Sesat yang bisa dikunjungi masyarakat untuk mempelajari arsitektur tradisional ini.
Pemerintah Provinsi Lampung juga mendaftarkan motif tapis dan ornamen rumah adat sebagai bagian dari warisan budaya tak benda Indonesia.
Nuwo Sesat hingga kini masih difungsikan dalam upacara adat, seperti Begawi (upacara perkawinan adat Lampung), pelantikan kepala adat, hingga penyelesaian perselisihan.
Rumah adat warga Lampung, terutama Nuwo Sesat, adalah representasi budaya yang sarat nilai. Bentuk panggungnya mencerminkan kearifan lokal dalam menghadapi lingkungan, bagian-bagiannya menggambarkan fungsi sosial masyarakat, dan ornamen-ornamennya mencerminkan spiritualitas. Sebagai balai musyawarah, rumah adat ini menegaskan betapa pentingnya kebersamaan dan musyawarah dalam kehidupan orang Lampung.
Meskipun modernisasi menghadirkan tantangan, keberadaan Nuwo Sesat masih menjadi ikon identitas budaya Lampung yang terus dijaga. Dengan melestarikannya, kita tidak hanya merawat sebuah rumah, tetapi juga menjaga warisan sejarah, adat, dan filosofi hidup masyarakat Lampung yang tak ternilai harganya.

baca juga : Tradisi Warga lokal makna budaya warga bali
baca juga : Tari Topeng Dayak Warisan Budaya Kalimantan
baca juga : Seni Tari Jaipong Warisan Budaya Mendunia

Ini Fungsi Rumah Khas Lampung Yang Dirasakan Hingga Kini, Apa Itu?

Di tengah perkembangan zaman, rumah adat Lampung menghadapi tantangan. Banyak Nuwo Sesat yang sudah tidak difungsikan karena digantikan balai desa modern. Bahan kayu berkualitas pun semakin sulit didapat, membuat pembangunan rumah adat semakin jarang.
Meski begitu, beberapa komunitas adat berupaya melestarikan rumah tradisional ini dengan membangun replika atau merawat rumah adat lama agar tetap berdiri. Dukungan pemerintah daerah dan lembaga budaya sangat penting agar Nuwo Sesat tidak hanya jadi simbol di buku pelajaran, tetapi juga warisan nyata yang bisa dilihat generasi mendatang.

Fakta Rumah Adat Lampung Lengkap Nama dan Gambar! | Popbela.com